PALANGKA RAYA - Saat ini kota Palangka Raya sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), sedang berbenah dalam pembangunannya. Dalam kurun beberapa tahun terakhir ini, kota yang di katakan kota "Cantik" dan juga sebagai kota "Pasir", banyak ditemui tempat - tempat santai atau biasa disebut Cafe.
Maraknya Cafe - cafe berdiri di kota ini, tentunya memiliki ciri khas tersendiri bagi pemilik cafe untuk menjual produknya ke masyarakat, khususnya warga Kota Palangka Raya. Baik itu untuk suasana yang asri, dengan ditemani gemerlap lampu seri berwarna - warni dan diiringi alunan musik lagu era tahun 80 an.
Baca juga:
10 Koperasi Pertanian Terbesar di Dunia
|
Nono Suyatno, SE salah satu pengiat pengusaha Kuliner di Palangka Raya ini merupakan sebelumnya bekerja sebagi mantan Wakil Kepala Cabang Perusahaan HPH PT. Kayu Lapis Indonesia Group dan saat ini sebagai Direktur PT. Pondasi Alam Graha.
Rumah kediamnnya saat ini disulapnya menjadi tempat nongkrong, bagi siapa saja yang ingin bersantai sambil menikmati kopi dengan aneka rasa tersendiri serta makanan cemilan yang dimiliki ciri khas Coffee 88 miliknya.
"Coffee 88 hdir untuk melengkapi suasana di Kota Palangka Raya, yang saat ini masih kekurangan tempat bersantai bersama keuarga dan relasi, " ungkap sosok yang ramah dan supel ini di kediamannya ini.
Desain bentuk Coffee 88 yang awalnya adalah halaman rumahnya ini, memiliki luasan halaman yang cukup besar untuk dikelola sebagai tempat santai. Bangunan rumah terdiri dari satu tingkat dengan model minimalis modern saat ini.
Dengan posisi letak di pinggir jalan besar Yos Sodarso Kota Palangka Raya, maka tidak asing lagi Cafe miliknya ini bisa menjadi acuan bagi para Kaum Milenial dan warga kota Palangka Raya untuk mengadakan pertemuan ataupun kegiatan rapat dengan suasana Out Door.
Tentunya untuk mendukung hal itu, baikpun sound systim dan monitor Led juga ada disediakan untuk menunjang acara - acara yang akan digelar ditempat itu.
Selain itu, Coffee 88 juga menyediakan kopi yang saat ini trending di generasi Milenial, baik itu disajikan dengan Panas atau dingin dengan es batu dan menu juga tersedia, lalapan.
"Untuk mendukung usaha anak - anak memanfaatkan waktu dirumah, dengan tetap berusaha menghasilkan ekonomi keluarga, " katanya.
Isterinya, Ethe E Said yang berasal dari Jalur sungai Kahayan ini, desa Lawang Uru Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Memiliki dua orang anak dan lima cucu.
Sosok yang juga pernah menjadi Wakil Ketua Umum Kadin Provinsi Kalteng, dua periode, Ketua Bidang Industri di APINDO, Dewan Pembina Kadin Kota Palangka Raya, Badan Pembina Organisasi Himpunan Keluarga Tani Indonesia (HKTI) Kalteng, Pembina Lembaga Perlindungan Konsumen RI Kaimantan Tengah dan owner Caffee 88.
Nono berharap, di masa sisa - sisa usianya ini, tetap bisa berkarya untuk generasi - generasi muda saat ini, dan memberikan pandangan bagaimana agar bisa memanfaatkan waktu dengan baik.